MORFOLOGI DAUN SEMPURNA DAN DAUN TIDAK SEMPURNA
By: Sarip Hasan, M.Si. NIP.196008061985011001
I. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Untuk mengetahui beberapa daun sempurna dan tidak sempurna
2. Untuk mengidentifikasi bentuk-bentuk daun yang termasuk daun sempurna dan daun tidak sempurna
II. LANDASAN TEORI
1. MORFOLOGI DAUN SECARA UMUM Masing-masing dedaunan yang tumbuh di berbagai tumbuhan di dunia ini memiliki ciri khas yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut ditunjukkan dari berbagai hal, yaitu bentuk daun keseluruhan, bentuk ujung dan pangkal daun, permukaan daun, dan tata daunnya
Bentuk Daun
1 Deltate Bentuk delta, menyerupai bentuk segitiga sama sisi
2 Elliptical Ellips, bagian terlebar di bagian tengah daun
3 Elliptical Oblong Berbentuk antara ellips sampai memanjang
4 Lanceolate Bentuk lanset, panjang 3-5 x lebar, bagian terlebar sekitar 1/3 dari pangkal dan menyempit di bagian ujung daun
5 Oblong Memanjang, panjang daun sekitar 2 ½ x lebar
6 Oblong lanceolate Berbentuk antara memanjang sampai lanset
7 Oblong obovate Berbentuk antara memanjang sampai bulat telur sunsang
8 Oblong cylindric Berbentuk antara memanjang sampai silindris (bulat)
9 Oblong elliptic Berbentuk antara memanjang sampai ellips
10 Oblonceolate Bentuk lanset sungsang
11 Obovate Bentuk bulat telur sungsang
12 Orbicular Bundar, panjang sama dengan lebar
13 Ovate Bentuk bulat telur, bagian terlebar dekat pangkal daun
14 Reniform Bentuk ginjal, pendek dan lebar, seperi daun waru
Pangkal dan Ujung Daun:
1 Accuminate Meruncing
2 Acute Runcing
3 Cuneate Bentuk segitiga sungsang (baji)
4 Obtuse Tumpul
5 Rounded Bundar, membusur penuh
6 Truncate Terpotong
Permukaan Daun :
1 Glabrous Tanpa rambut, gundul, licin
2 Pubescens Berbulu pendek, lembut
3 Rugose Berkeriput, tulang daun tenggelam
4 Tomentose Berambut seperti wool, ikal
Tata Daun:
1 Alternate Berseling, hanya satu helai daun melekat pada setiap buku, daun tertata mengitari ranting seperti spiral
2 Opposite Daun berpasangan dan berhadapan (bersilang) pada lingkaran ranting (buku) yang sama
3 Sub-opposite Modifikasi dari alternate, dimana daun tertata sehingga tampak seperti bersilang (opposite)
4 Verticillate Lebih dari dua daun pada buku yang sama (berlingkar)
Daun sebagai organum nutritivum mempunyai fungsi-fungsi sebagai berikut :
1. Memungkinkan terjadinya resorbsi (pengambilan zat-zat makanan terutama yangberupa zat gas CO2).
2. Memungkinkan terjadinya asimilasi (pengolahan zat-zat makanan).
3. Memungkinkan berlangsungnya respirasi (pernafasan).
4. Memungkinkan berlangsungnya transpirasi (penguapan air).
Kelengkapan daun bisa terlihat dengan adanya bagian-bagian seperti vagina(pelepah), petiolus (tangkai daun), dan lamina (lembaran daun). Daun lengkap dapat kitajumpai pada beberapa macam tumbuhan, misalnya : pohon pisang (Musa paradisiaca L),pohon pinang (Areca catechu L. ), bambu (Bambusa sp.), dan lain-lain. Tumbuhan yangmempunyai daun yang lengkap tidak begitu banyak jumlah jenisnya.Kebanyakan tumbuhan mempunyai daun yang kehilangan satu atau dua bagian dari tigabagian tersebut diatas. Daun yang demikian dinamakan daun tidak lengkap.
Mengenai susunan daun yang tidak lengkap ada beberapa kemungkinan :
a. Hanya terdiri atas tangkai dan helaian saja, contoh : nangka (Artocarpusintegra Merr. ), mangga ( Mangifera indica L. ) b. Daun terdiri atas pelepah daun dan helaian, conyoh: padi (Oryza sativa L.),jagung (Zea mays L.)
c. Daun hanya terdiri atas helaian saja tanpa pelepah dan tangkai, contoh :biduri (Calotropis gigantea R.Br. )
d. Daun hanya terdiri atas tangkai saja, contoh : Acacia auriculiformis A. Cunn. Keadaan daun dapat dilihat dari mengenal faktor identifikasi daun, yaitu Circumscriptio (bentuk daun), apex (ujung daun), basis (pangkal daun), nervus (Tulangdaun), margo (pinggiran daun), dan intervenum (daging daun).
Tumbuhan bila ditinjau dari keadaan foliumnya, ada yang mempunyai daun tunggal (foliumsimplex) dan daun bersusun/majemuk (folium compositum).
Perbedaannya adalah sebagaiberikut :
a. Waktu tumbuh
– Foliolum pada setangkai daun majemuk tumbuhnya bersamaan
– Daun-daun tunggal pada sebuah ranting pertumbuhannya pada waktuyang berlainan.
b. Waktu gugur
– Foliolum pada daun majemuk gugurnya pada waktu yang relatif bersamaan, kalau pun yang gugurnya secara selembar demi selembar maka petiolous communisnya atau tangkai daunnya bersamanya akangugur pula.
– Daun tunggal pada suatu ranting berguguran pada waktu yang berlainansampai ranting sampai ranting itu gundul sekalipun, ranting tersebut akantetap melekat pada cabang atau batang tumbuhannya.
c. Ada tidaknya kuncup ketiak (gemma axilaria)
– Pada anak daun F. Compositum pada axilarianya (ketiaknya) tidakterdapat kuncup ketiak
– Pada daun tunggal, pada axilarianya terdapat kuncup ketiak
d. Ada tidaknya kuncup akhir (gemma terminalia)
– Pada F. Compositum di bagian ujungnya tidak terdapat kuncup akhir
– Pada F. Simplek di bagian ujung rantingnya kuncup akhir dapat tumbuh.
III. PEMBAHASAN A. DAUN SEMPURNA / DAUN LENGKAP
1. Daun pisang (Musa paradisiaca L.)
Klasifikasi :
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub kelas : Zingiberidae
Ordo : Zingiberales
Famili : Musaceae
Genus : Musa
Spesies : Musa paradisiaca
KARAKTERISTIK TUMBUHAN
Seperti halnya daun tebu dan daun bambu, daun pisang juga merupakan daun yang lengkap karena terdiri dari pelepah daun (vagina) yang saling membalut dengan daun yang lain, tangkai daun (petiolus) dan helaian daunnya (lamina) lebar dengan bangun daun yang berbentuk jorong (ovalis atau ellipticus), ujung daun dan pangkal daunnya tumpul (obtusus), dan tepi daunnya rata (integer). Daging daun pisang seperti kertas (papyraceus atau chartaceus), pertulangan daun menyirip (penninervis). Pada permukaan daun bagian atas terasa licin (laevis) karena berselaput lilin. Warna daun pisang pada bagian atas adalah hijau tua dan hijau pucat pada bagian bawah, bangun daunnya jorong, ujung daunnya tumpul, pangkal daun membulat, tepi daun rata. Daun pisang (Musa acuminata) merupakan jenis daun tunggal dan termasuk daun sempurna karena bagian daunnya lengkap terdiri dari pelepah dauh, tangkai daun dan helaian daun. Daun pisang memiliki ujung daun (apex folli) yang membulat, pangkal daun (basis folli) yang berlekuk, tepi daun (margo folli) yang rata, bangun daun (circumscroipto) berupa lanset, daging daun (intervenium) seperti kertas, pertulangan daun (nervatio) yang menyirip, warna daun pada bagian atas berwarna hijau tua dan bagian bawahnya berwarna hijau muda yang mengkilat, serta bagian bawahnya berselaput lilin. Daun pisang termasuk daun lengkap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar